Nich gue ada sedikit tentang pengertian sistem komunikasi satelit. Berhubung gue jg masih cupu n baru belaja, kayaknya banyak keselaha.Karena itu gue minta koreksinya jk ada kesalahan (maaf bnget tp kagak maksa) . Nich gue susun dari bbrp artikel yg diambil dari internet dkk. Langsung aja nich ke topik aja......
Pengertian Sistem Komunikasi Satelit
Komunikasi satelit adalah komunikasi antara stasiun bumi melalui stasiun ruang angkasa atau melalui satelit bumi artificial passif. Jadi komunikasi satelit adalah permasalahan utama dari komunikasi ruang angkasa.
Dasar pemikiran utama dari pembangunan sistem komunikasi satelit adalah sederhana-untuk meletakkan repeater (pengulang) lanjutan dari suatu sistem komunikasi pada sebuah satelit bumi. Sedkit berputar/bergerak pada orbit yang agak tinggi untuk waktu yang cukup lama tanapa mengguankan energi untuk pergerakannya. Power disuplai ke repeater dan sistem satelit bumi yang artficial dari baterai solar, hampir selalu bergantung pada penyinaran matahari pada pengoperasiannya, tanpoa perubahan yang berangsur-angsur.
Dalam orbit yang cukup tinggi satelit bumi yang artficial tersebut melingkupi teritori yang luas, dan oleh karena itu setiap terminal atau stasiun yang berlokasi didalam teritorinya dapat dihubungkan secara langsung melalui repeater satelitnya. Tiga satelit bumi artficial cukup untk membentuk sistem komunikasi global. Tiga satelit bumi pada jarak yang tepat dari bumi akan melakukan perubahan/revolusi setiap 24 jam. Satelit tersebut akan tetap sacara stasioner pada spot yang sama dan akan berda pada jarak optikal setdaknya setengah permukaan bumi. Tiga stasiun repeater, 120 derjat pada orbit yang tepat, dapat melayani cakupa microwave dan televisi keseluruh planet. Pacda saat bersamaan, teknologi modern dapat cukup menghasilkan suatu sudut pandang dimana energi transmitter dari satelit dapat difokuskan, jika perlu dalam area yang terbatas.
Dapat juga dikatakan bahwa sinyal antara satelit bumi artifisial dan stasiun bumi biasanya memiliki sudut elavasi yang tinggi pada permukaan bumi. Hal tersebut mempersingkat waktu transmisinya pada atmosfer bumi, yang berarti mengurangi signal loss (kehilangan sinyal) oleh kelembaban dan noise atmosfer.
2.2 Karakteristik Sistem Komunikasi Satelit
Komunikasi salelit pada dasarnya memiliki tiga karakteristik yang menjadikan kendala dalam sebuah perancangan yaitu:
1. delay
2. noise
3. keterbatasan bandwidth
Tiga hal tersebut harus diperhatikan secara lebih mendalam. Saat ditemukan fiber optic dan cara pemasanganya, sistem komunikasi sudah mendekati ideal dengan rendahnya keterlambatan, tidak ada noise dan tanpa batasnya suatu bandwidth . Walaupun demikian hal tersebut belum cukup dan perlunya suatu pengembangan, sampai akhirnya ditemukannya komunikasi satelit, karena karakteristik fiber optic sangat sulit sehingga harganya yang cukup mahal dalam biaya pengoperasionalnya. Permasalahan keterlambatan merupakan hal lebih populer dibanding dari dua hal lainnya. Noise dapat dicegah dengan cara error control coding. Efiseinsi Bandwidth menjadi hal yang penting pada sistem komunikasi saat ini untuk meningkatkan jumlah pengguna perangkat tersebut.
Latency/ Delay
Kita tahu bahwa keterlambatan dalam menerina sebuah berita pada dasarnya tejadi pada link satelit, untuk itu diperlukan komunikasi satelit dengan kecepatan tinggi. Pada saat kita diam, memiliki propagation delay kira-kira 250 ms pada GEO. Delay ini disebabkan oleh bahwa antara jarak station bumi ke satelit kembali lagi ke station bumi. Sehingga memakan waktu sebesar dua kalinya, yaitu 500 ms. Keterlamatan dapat diseimbangi jika beberapa jangkupan hopnya atau hubungan antar satelit digunakan. Satelit akan menjadi komplek dan dengan adanya signal proses dan menjadikan delay meningkat.
Beberapa orbit yang lain, temasuk LEO dan MEO. Keuntungan GEO bahwa jaraknya paling dekat dengan bumi, sehoingga memenuhi untuk ukuran antena yang besar. Orbit yang rendah diharuskan menggunakan beberapa satelit untuk mendapatkan jangkauan konstan, dan mereka harus kemungkinan banyak menggunakan hububgan antar satelit, sehingga delay tergantung pada routing pada jaringan.
Noise
Penurunan daya sinyal radio yang masih diperbolehkan merupakan kuadrat dengan jarak tempuh. Hubungan antar satelit, jarak yang terlalu besar akan meyebabkabn lemah sinyal. Hal ini disebut dengan istilah signal to noise ration (SNR). Bit error rates (BER) kira-kira memiliki nilai sebesar 10-7. Penurunan noise dilakukan dengan menggunakan metode error control coding. Besaran error pada fiber kemungkinan terjadi pada error control coding.
Bandwidth
Para ilmuan yang mengembangkan sistem radar microwave pertama pada perang dunia kedua membagi-bagi setiap pita frekuensi microwave sebagai berikut. Frekuensi 800 MHz sampai 2 GHz di sebut sebagai L Band, 2 sampai 3 GHz di sebut sebagai S band; 3 sampai 6 GHz di sebut sebagai C band; 7 sampai 9 GHz di sebut sebagai X band; 10 sampai 17 GHz di sebut sebagai Ku band dan 18 sampai 22 GHz di sebut sebagai Ka band.
Pada era kebangkitan satelit semasa tahun 60an, para ahli microwave memutuskan menggunakan terminologi radar pada komunukasi satelit juga.
Sistem Satelit komunikasi pertama menggunakan frekuensi C band antara 3.7 sampai 4.2 GHz. Pada akhir tahun 1960an, banyak perusahaan telepon di seluruh dunia memiliki banyak stasiun relay microwave terrestrial yang beroperasi pada range 3.7 sampai 4.2 GHz. Daya pada satelit C-band yang di kirim harus di batasi pada suatu tingkat agar tidak menyebabkan interferensi pada jaringan microwave terrestrial.
Satelit pita Ku komersial pertama kali di muncul pada akhir 1970 dan awal 1980. secara relativ beberapa jaringan komunikasi di tujukan untuk penggunaan pada frekuensi ini. Satelit dengan Ku-Band dapa mentransmisikan sinyal power yang lebih besar dari C-Band pendahulunya tanpa ada gangguan interferensi di bumi.Antena satelit Ku-Band memiliki beam width yang lebih miring, koridor yang melewatinya dengan piringan yang menghadap ke atas langit, lebih besar dari diameter antena parabola pada C-Band. Ada hubungan langsung antara panjang gelombang dan beamwidth Antena. Semakin pendek panjang gelombang semakin miring beamwidthnya.
Komunikasi satelit adalah komunikasi antara stasiun bumi melalui stasiun ruang angkasa atau melalui satelit bumi artificial passif. Jadi komunikasi satelit adalah permasalahan utama dari komunikasi ruang angkasa.
Dasar pemikiran utama dari pembangunan sistem komunikasi satelit adalah sederhana-untuk meletakkan repeater (pengulang) lanjutan dari suatu sistem komunikasi pada sebuah satelit bumi. Sedkit berputar/bergerak pada orbit yang agak tinggi untuk waktu yang cukup lama tanapa mengguankan energi untuk pergerakannya. Power disuplai ke repeater dan sistem satelit bumi yang artficial dari baterai solar, hampir selalu bergantung pada penyinaran matahari pada pengoperasiannya, tanpoa perubahan yang berangsur-angsur.
Dalam orbit yang cukup tinggi satelit bumi yang artficial tersebut melingkupi teritori yang luas, dan oleh karena itu setiap terminal atau stasiun yang berlokasi didalam teritorinya dapat dihubungkan secara langsung melalui repeater satelitnya. Tiga satelit bumi artficial cukup untk membentuk sistem komunikasi global. Tiga satelit bumi pada jarak yang tepat dari bumi akan melakukan perubahan/revolusi setiap 24 jam. Satelit tersebut akan tetap sacara stasioner pada spot yang sama dan akan berda pada jarak optikal setdaknya setengah permukaan bumi. Tiga stasiun repeater, 120 derjat pada orbit yang tepat, dapat melayani cakupa microwave dan televisi keseluruh planet. Pacda saat bersamaan, teknologi modern dapat cukup menghasilkan suatu sudut pandang dimana energi transmitter dari satelit dapat difokuskan, jika perlu dalam area yang terbatas.
Dapat juga dikatakan bahwa sinyal antara satelit bumi artifisial dan stasiun bumi biasanya memiliki sudut elavasi yang tinggi pada permukaan bumi. Hal tersebut mempersingkat waktu transmisinya pada atmosfer bumi, yang berarti mengurangi signal loss (kehilangan sinyal) oleh kelembaban dan noise atmosfer.
2.2 Karakteristik Sistem Komunikasi Satelit
Komunikasi salelit pada dasarnya memiliki tiga karakteristik yang menjadikan kendala dalam sebuah perancangan yaitu:
1. delay
2. noise
3. keterbatasan bandwidth
Tiga hal tersebut harus diperhatikan secara lebih mendalam. Saat ditemukan fiber optic dan cara pemasanganya, sistem komunikasi sudah mendekati ideal dengan rendahnya keterlambatan, tidak ada noise dan tanpa batasnya suatu bandwidth . Walaupun demikian hal tersebut belum cukup dan perlunya suatu pengembangan, sampai akhirnya ditemukannya komunikasi satelit, karena karakteristik fiber optic sangat sulit sehingga harganya yang cukup mahal dalam biaya pengoperasionalnya. Permasalahan keterlambatan merupakan hal lebih populer dibanding dari dua hal lainnya. Noise dapat dicegah dengan cara error control coding. Efiseinsi Bandwidth menjadi hal yang penting pada sistem komunikasi saat ini untuk meningkatkan jumlah pengguna perangkat tersebut.
Latency/ Delay
Kita tahu bahwa keterlambatan dalam menerina sebuah berita pada dasarnya tejadi pada link satelit, untuk itu diperlukan komunikasi satelit dengan kecepatan tinggi. Pada saat kita diam, memiliki propagation delay kira-kira 250 ms pada GEO. Delay ini disebabkan oleh bahwa antara jarak station bumi ke satelit kembali lagi ke station bumi. Sehingga memakan waktu sebesar dua kalinya, yaitu 500 ms. Keterlamatan dapat diseimbangi jika beberapa jangkupan hopnya atau hubungan antar satelit digunakan. Satelit akan menjadi komplek dan dengan adanya signal proses dan menjadikan delay meningkat.
Beberapa orbit yang lain, temasuk LEO dan MEO. Keuntungan GEO bahwa jaraknya paling dekat dengan bumi, sehoingga memenuhi untuk ukuran antena yang besar. Orbit yang rendah diharuskan menggunakan beberapa satelit untuk mendapatkan jangkauan konstan, dan mereka harus kemungkinan banyak menggunakan hububgan antar satelit, sehingga delay tergantung pada routing pada jaringan.
Noise
Penurunan daya sinyal radio yang masih diperbolehkan merupakan kuadrat dengan jarak tempuh. Hubungan antar satelit, jarak yang terlalu besar akan meyebabkabn lemah sinyal. Hal ini disebut dengan istilah signal to noise ration (SNR). Bit error rates (BER) kira-kira memiliki nilai sebesar 10-7. Penurunan noise dilakukan dengan menggunakan metode error control coding. Besaran error pada fiber kemungkinan terjadi pada error control coding.
Bandwidth
Para ilmuan yang mengembangkan sistem radar microwave pertama pada perang dunia kedua membagi-bagi setiap pita frekuensi microwave sebagai berikut. Frekuensi 800 MHz sampai 2 GHz di sebut sebagai L Band, 2 sampai 3 GHz di sebut sebagai S band; 3 sampai 6 GHz di sebut sebagai C band; 7 sampai 9 GHz di sebut sebagai X band; 10 sampai 17 GHz di sebut sebagai Ku band dan 18 sampai 22 GHz di sebut sebagai Ka band.
Pada era kebangkitan satelit semasa tahun 60an, para ahli microwave memutuskan menggunakan terminologi radar pada komunukasi satelit juga.
Sistem Satelit komunikasi pertama menggunakan frekuensi C band antara 3.7 sampai 4.2 GHz. Pada akhir tahun 1960an, banyak perusahaan telepon di seluruh dunia memiliki banyak stasiun relay microwave terrestrial yang beroperasi pada range 3.7 sampai 4.2 GHz. Daya pada satelit C-band yang di kirim harus di batasi pada suatu tingkat agar tidak menyebabkan interferensi pada jaringan microwave terrestrial.
Satelit pita Ku komersial pertama kali di muncul pada akhir 1970 dan awal 1980. secara relativ beberapa jaringan komunikasi di tujukan untuk penggunaan pada frekuensi ini. Satelit dengan Ku-Band dapa mentransmisikan sinyal power yang lebih besar dari C-Band pendahulunya tanpa ada gangguan interferensi di bumi.Antena satelit Ku-Band memiliki beam width yang lebih miring, koridor yang melewatinya dengan piringan yang menghadap ke atas langit, lebih besar dari diameter antena parabola pada C-Band. Ada hubungan langsung antara panjang gelombang dan beamwidth Antena. Semakin pendek panjang gelombang semakin miring beamwidthnya.
bersambung......
lain kali gue sambung lagi dengan topik laen yg masih tenteng satelit. Tp kl pengertiannya udah sampe itu aja. he3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar